"Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya
dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga,
sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.”
Matius 5:11-12 TB
Kisah Richard Wurmbrand: Cinta dalam Penderitaan
Di masa pemerintahan komunis Rumania, semua bentuk kegiatan rohani yang tidak tunduk kepada ideologi negara dilarang. Gereja-gereja ditekan untuk mengajarkan doktrin negara, dan banyak pemimpin gereja yang dipaksa berkompromi atau menghadapi penangkapan.
Richard Wurmbrand, seorang pendeta Lutheran, menolak tunduk. Dalam sebuah pertemuan yang disiarkan secara nasional, ia berdiri dan menyuarakan kebenaran: “Kami tidak bisa menyembah negara. Hanya Kristus yang layak disembah.” Pernyataan ini membuatnya ditangkap dan dipenjara selama 14 tahun—termasuk 3 tahun dalam isolasi total.
Selama masa penahanan, Richard mengalami siksaan fisik yang mengerikan, namun yang paling berat adalah penolakan dan pengkhianatan dari rekan-rekan seiman yang memilih diam. Meski begitu, ia memutuskan untuk tidak membalas kebencian dengan kebencian. Ia mendoakan para penyiksanya, menyanyikan pujian dalam sel, dan tetap memperkatakan kasih Tuhan.
Setelah dibebaskan, Richard tidak berhenti bersaksi. Ia mendirikan organisasi Voice of the Martyrs untuk menjadi suara bagi orang-orang Kristen yang dianiaya di seluruh dunia. Kisah hidupnya menjadi gambaran nyata tentang kekuatan kasih dalam penderitaan.
Relevansi dengan Alkitab: Berbahagia dalam Penderitaan
Matius 5:11-12 adalah janji langsung dari Yesus bahwa penderitaan karena kebenaran bukanlah kehancuran, melainkan kehormatan. Richard Wurmbrand adalah salah satu bukti nyata bahwa saat manusia menolak, Tuhan justru mendekap lebih erat. Dalam penolakan, Ia memberi penghiburan. Dalam fitnah, Ia memberikan upah surgawi.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Ada saat di mana kita merasa ditinggalkan, disalahpahami, bahkan ditolak karena iman atau nilai yang kita pegang. Kisah Richard mengingatkan bahwa penderitaan karena Kristus bukanlah sia-sia. Ketika kita memilih untuk tetap mengasihi di tengah luka, Tuhan memakai kita menjadi alat-Nya. Dunia mungkin membungkam, tapi surga bersorak. (MA)
"The way to overcome the world is not through hatred,
but through the radical power of love."
Richard Wurmbrand