Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
KENABIAN YANG SEJATI
Ruang Remaja

"Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga,
tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah
dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur."
Filipi 4:6 TB
Kisah Nic St. John: Dari Kecemasan Menjadi Terang
Bagi banyak remaja, kecemasan atau anxiety adalah isu yang nyata. Tekanan sekolah, pergaulan, masa depan, dan media sosial bisa terasa sangat membebani. Ini juga yang dialami oleh Nic St. John.
Nic adalah seorang remaja laki-laki biasa yang berjuang melawan kecemasan dan depresi yang parah. Ia merasa sendirian dan terjebak dalam pikiran negatif yang tiada habisnya. Pada suatu titik, ia merasa seolah ia tidak punya jalan keluar.
Namun, alih-alih menyerah pada kegelapan, Nic memutuskan untuk mengambil langkah kecil untuk mencari terang. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa mengendalikan semua yang terjadi di luar dirinya, tetapi ia bisa mengendalikan bagaimana ia meresponsnya. Ia mulai mencoba hal-hal baru untuk menenangkan pikirannya, seperti meditasi, journaling, dan yang terpenting, berbicara terbuka tentang perasaannya.
Dari pengalamannya sendiri, Nic melihat bahwa banyak remaja lain juga berjuang dalam diam. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengambil inisiatif yang luar biasa: ia mendirikan Heads Up, sebuah aplikasi seluler yang dirancang khusus untuk kesehatan mental remaja. Aplikasi ini menyediakan sumber daya, latihan mindfulness, dan alat untuk membantu remaja mengelola stres dan kecemasan mereka.
Nic membuktikan bahwa kelemahan terbesar bisa diubah menjadi kekuatan terbesar. Dengan mengubah pengalamannya sendiri menjadi solusi bagi orang lain, ia tidak hanya menemukan kedamaian pribadinya tetapi juga membawa harapan bagi ratusan ribu remaja yang kini menggunakan aplikasinya. Ia adalah contoh nyata bahwa kita bisa melayani orang lain melalui luka kita sendiri.
Relevansi dengan Alkitab: Kunci Melepas Kekhawatiran
Kisah Nic St. John memberikan ilustrasi modern tentang prinsip agung yang diajarkan Rasul Paulus dalam Filipi 4:6. Ayat ini secara langsung mengatasi masalah kekhawatiran yang menjadi momok bagi Nic dan banyak remaja lainnya.
Paulus memberikan kunci pelepasan kekhawatiran:
1. Stop Kuatir
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga. Ini adalah perintah untuk mempercayakan kendali atas situasi kita kepada Tuhan.
2. Mulai Berdoa
Nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan. Ini berarti mengubah energi "mengkhawatirkan" menjadi "mengkomunikasikan" dengan Sang Pencipta.
3. Sertai dengan Syukur
Dengan ucapan syukur. Mengingat berkat-berkat masa lalu membantu menenangkan pikiran dan memperkuat iman bahwa Tuhan akan mengurus masa depan.
Nic St. John belajar untuk tidak membiarkan kecemasan menguasai dia. Ia menyalurkan energi kecemasannya menjadi tindakan nyata (menciptakan Heads Up) dan menemukan kedamaian sejati saat ia mulai melayani orang lain. Ketika kita mau jujur dan membawa kekhawatiran kita kepada Tuhan, Dia akan memberikan kedamaian yang melampaui akal sehat.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
1. Identifikasi, Jangan Internalisi
Akui kecemasanmu ("Aku sedang cemas tentang ujian"), tetapi jangan biarkan itu menjadi identitasmu ("Aku adalah orang yang cemas").
2. Aksi Adalah Penawar
Sama seperti Nic yang membangun aplikasi, alihkan energi cemas menjadi aksi positif — apakah itu belajar lebih giat, berolahraga, atau berbicara dengan orang yang kamu percaya.
3. Bersyukur Mengubah Perspektif
Biasakan mencatat tiga hal yang kamu syukuri setiap hari. Rasa syukur adalah perisai yang ampuh untuk melawan pikiran-pikiran negatif dan membantu mengaktifkan 'roh kekuatan' di dalam dirimu.
4. Cari Bantuan
Jangan pernah merasa malu untuk mencari bantuan profesional (konselor atau psikolog) atau berbicara dengan orang tua/mentor. Kecemasan adalah masalah kesehatan, dan meminta bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
Sebagai remaja, hidup memang penuh dengan tekanan. Tetapi ingatlah, kamu tidak perlu membawa semua beban itu sendirian. Serahkanlah kekhawatiranmu kepada-Nya, dan gunakan pengalamanmu untuk menjadi terang bagi teman-teman di sekitarmu. (MA)
"Remembering that God is with you
will help and inspire you in all that you do."
Nic St. John
Dunia Kita

Tahukah kamu bahwa Air (H2O) adalah zat paling sederhana yang sering kita anggap remeh, tetapi menutupi sekitar 71% permukaan Bumi dan merupakan komponen vital bagi semua kehidupan? Air memiliki sifat unik yang luar biasa: ia dapat berbentuk padat (es), cair (air), dan gas (uap). Yang paling menakjubkan adalah kekuatannya. Setetes air mungkin terasa sepele, tetapi miliaran tetesan air yang bersatu mampu membentuk ngarai raksasa selama ribuan tahun, memutar turbin untuk menghasilkan listrik, dan bahkan menghancurkan batu.
Fenomena ini menjadi pengingat bagi kita, bahwa konsistensi dan akumulasi hal-hal kecil dapat menciptakan kekuatan transformatif yang tak terbayangkan.
PROSES KEHIDUPAN
Air bergerak dalam sebuah proses yang sempurna dan tidak pernah berhenti, yang kita sebut Siklus Air. Air menguap dari lautan, naik ke atmosfer, membentuk awan, dan kemudian turun sebagai hujan atau salju untuk memberi makan tanaman dan mensuply sumber air. Tanpa proses berkelanjutan ini, kehidupan di planet ini akan terhenti. Air adalah metafora sempurna untuk fleksibilitas dan ketahanan. Ia selalu mencari jalan ke bawah, beradaptasi dengan wadah apa pun (sungai, danau, atau wadah kecil), dan tidak pernah menyerah untuk mencapai tujuannya — menjaga keseimbangan ekosistem global.
APA KATA ALKITAB?
Alkitab sering menggunakan air sebagai simbol yang kuat dari kehidupan, pemurnian, dan Roh Kudus. Yesus sendiri menggunakan air sebagai perumpamaan tentang kehidupan rohani. Dalam Yohanes 4:13-14, Yesus berkata kepada perempuan Samaria:
"Jawab Yesus kepadanya: ”Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Ayat ini mengajarkan bahwa kebutuhan duniawi (seperti air biasa) bersifat sementara, namun "Air Kehidupan" yang diberikan oleh Tuhan berfungsi memberikan kepuasan rohani yang kekal dan menjadi sumber berkat yang terus mengalir dari dalam diri kita.
KESIMPULAN
Fakta unik tentang air ini mengajarkan kita untuk menghargai dua hal: kekuatan keuletan dan pentingnya sumber internal. Sama seperti air yang beradaptasi dan mengukir jalannya sendiri, kita harus fleksibel dan konsisten dalam mencapai tujuan kita. Yang lebih penting, kita diingatkan untuk mencari sumber "Air Kehidupan" rohani agar kita dapat menjadi mata air yang terus memancar, memberikan kesegaran dan berkat bagi orang lain. (MA)
Ruang Kesaksian

"Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya,
susah payah tidak akan menambahinya."
Amsal 10:22 TB
Saat wabah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, membawa dampak besar bagi dunia usaha di negeri ini. Ketentuan pemerintah untuk menutup sejumlah mall, toko dan restauran membuat banyak pedagang gulung tikar.
Hal ini berimbas pada usaha kecil yang dimiliki oleh Ibu Lanny, seorang wanita paruh baya berusia 60 tahun. Dagangan mpek-mpeknya sepi pembeli, padahal usaha inilah yang menjadi satu-satunya mata pencaharian untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Situasi menjadi semakin sulit tatkala semua pertokoan, mall bahkan gedung perkantoran dan sekolah ditutup. Kegiatan belajar dan bekerja diberlakukan dari rumah. Melihat situasi seperti ini, sebagai pendoa di GBI Mangga Besar, Rayon 1C Ibu Lanny hanya bisa berdoa dan berserah kepada Tuhan, apa yang harus dilakukannya dengan situasi sulit seperti ini?
Sebelum pandemi ia menjajakan dagangannya dengan berkeliling dan mangkal di daerah Pasar Baru, kemudian semuanya toko tutup. Ibadah gereja pun dilakukan secara online. Biasanya di hari Minggu ia diberi ruang untuk berjualan di area gereja. Jika semuanya tutup, di mana ia harus mencari nafkah? Sedangkan dapur harus tetap berasap.
Pandemi ini membuatnya tidak bisa pergi kemana-mana, harus tinggal di rumah, dan itu membuatnya stress. Apalagi Mega, anak semata wayangnya sudah mengingatkan jangan tiap hari keluar, karena keadaan sedang tidak baik. Sejak suaminya meninggal dan anak satu-satunya menikah, Ibu Lanny tinggal seorang diri dan waktu yang ada dipergunakan untuk mendengarkan khotbah-khotbah dari Youtube. Meskipun diam di rumah, Ibu Lanny tetap berusaha mencari orderan dengan bertanya: “Siapa yang mau membeli mpek-mpek buatan saya?”
Tuhan seperti membukakan jalan, saat dimana-mana restoran ditutup, tiba-tiba saja ada seseorang yang menghubunginya. Di sini ia melihat betapa mudahnya Tuhan mengirimkan seseorang. Pesanannya tidak sulit, ada beberapa macam, tidak perlu direbus atau pun digoreng namun dalam bentuk beku/frozen untuk dijual lagi. Semuanya dikerjakan sendiri, dari mulai beli ikan di pasar, membersihkan ikan, sampai dengan mengolahnya. Hasil yang diperolehnya pun cukup besar, bisa 3, 4 sampai 5 juta.
Pesanan terus berlanjut, suatu hari masuk pesanan dari salah seorang teman anaknya yang akan berulang tahun, pesanan/mpek-mpek isi telur ayam besar utuh, kalau isi telur ayam kecil memang mudah tetapi kalau besar… dulu pernah mencoba bikin, namun beberapa kali gagal. Pesanan sudah diterima, sehingga tidak mungkin dibatalkan.
Setiap kali bikin mpek-mpek ia selalu berdoa, berkata kepada Tuhan: “Tuhan 40 biji loh, bukan 5”. Tapi Tuhan jawab: “Kamu bisa.” Produksi pertama hasilnya bagus, selesai 5 buah. Saya sudah jingkrak-jingkrak di dapur kegirangan. Puji Tuhan akhirnya selesai 40 biji. Di situ saya sudah mau menangis karena tidak ada satupun yang gagal. Kelihatannya sepele; cuma bikin mpek-mpek, namun buat dia, Tuhan benar-benar menolong dari hal-hal yang kelihatannya kecil. Kalau bukan Tuhan ia tidak bisa apa-apa.
Begitu baiknya Tuhan, pertengahan tahun 2021 pesanan mpek-mpek terus meningkat, mulai dari 150, 500 sampai 1000 mpek-mpek. Dalam waktu 2 hari ia dapat menyelesaikan semuanya dan orderan terus masuk sampai beberapa bulan ke depan. Benar-benar Tuhan pelihara, Tuhan yang mencukupkan di masa-masa sulit. Anaknya sempat marah, karena kuatir mamanya kelelahan dan mengusulkan agar segera mencari orang untuk bantu, tetapi ia tidak mau. Repot harus ngajarin dan belum tentu cocok.
Hingga suatu hari, saat sedang bikin mpek-mpek sambil memuji Tuhan di dapur, tiba-tiba Tuhan menegur, karena semenjak pandemi cukup lama tidak membayar perpuluhan. “Manusia tidak kamu abaikan, tetapi mengapa kamu abaikan perpuluhan?” Ia terkejut dan langsung minta ampun sama Tuhan karena tidak mensyukuri apa yang Tuhan sudah berikan. Minta ampun dan berjanji mengembalikan 10% apa yang menjadi bagiannya Tuhan.
Tuhan Yesus sungguh mengasihi saya, dengan membayar perpuluhan, belalang pelahap tidak akan memakan habis hasil jerih payah kita. Dengan membayar perpuluhan berkat Tuhan tidak henti-hentinya mengalir. Orderan terus ada, dan saya mendapat orderan besar selama berbulan-bulan dengan omset yang cukup besar. Bahkan ada yang sampai terpaksa ditolak, dan berbagi rejeki dengan pengusaha yang lain.
Membuat mpek-mpek itu tidak mudah, prosesnya bisa 10 jam berdiri, duduk dan sebaliknya. Sebenarnya ia tidak kuat mengerjakan seorang diri, mengingat ia mempunyai riwayat syaraf terjepit. Namun jika ia dapat menyelesaikan setiap pesanan, itu karena Tuhan Yesus yang memampukan dan memberikan kekuatan.
Jika merenungkan kebaikan Tuhan ia hanya bisa bersyukur. Cari Tuhan, carilah Tuhan. Tidak ada yang dapat kita andalkan hari-hari ini selain Tuhan. Tidak ada satu pun yang dapat memegang segala sesuatu dalam hidup kita.selain Tuhan. Tuhan tidak pernah minta atau menuntut banyak dari kita. Tuhan hanya ingin kita memuji dan menyembah Dia.
Dari kesaksian di atas kita belajar bahwa dari kehidupan seorang ibu yang sederhana yang hidupnya melekat kepada Tuhan. Tuhan menunjukkan kasih-Nya. Tuhan sanggup memelihara, menuntun hidupnya dengan cara yang ajaib. Musim boleh berubah, namun kasih setia dan pemeliharaan Tuhan tidak akan pernah berubah, bagi setiap orang yang hidupnya berharap penuh pada Tuhan.
Penanggung Jawab :
Pdm. Robbyanto Tenggala
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.
