Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
HUJAN AWAL HUJAN AKHIR PENGGENAPAN PENTAKOSTA KETIGA
Ruang Remaja
"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik
dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Matius 5:16 TB
Kisah Allyson Felix: Sprinter Dunia yang Setia pada Nilai Iman
Allyson Felix adalah salah satu pelari tercepat di dunia, pemegang banyak medali emas Olimpiade dan Kejuaraan Dunia untuk Amerika Serikat. Kariernya dimulai saat ia masih remaja. Di sekolah menengah, ia mendapat julukan "Chicken Legs" karena kakinya yang kurus, namun kecepatannya luar biasa. Saat itu, banyak pelatih dan penggemar memprediksi ia akan menjadi bintang besar.
Namun, di balik semua popularitas dan peluang yang datang, Allyson memegang teguh imannya kepada Tuhan. Ia dikenal sebagai atlet yang tidak hanya berlatih keras di lintasan, tetapi juga menjaga integritas dan nilai hidupnya. Sejak awal, Allyson menetapkan bahwa pencapaiannya di olahraga bukan hanya untuk kebanggaan pribadi, melainkan untuk memuliakan Tuhan.
Pada Olimpiade London 2012, Allyson menghadapi tekanan besar. Ia sudah dua kali gagal meraih emas di nomor 200 meter pada Olimpiade sebelumnya, dan banyak orang mulai meragukan kemampuannya. Namun, ia tetap tenang dan percaya bahwa Tuhan memegang kendali atas hasil lomba. Ia berlatih dengan disiplin, menjaga pola hidup sehat, dan berdoa agar bisa melakukan yang terbaik demi memuliakan nama Tuhan.
Hasilnya, ia bukan hanya memenangkan medali emas di nomor 200 meter, tetapi juga menyumbangkan dua emas lainnya untuk tim estafet Amerika Serikat. Dalam wawancara setelah lomba, Allyson berkata, “Saya berlari untuk kemuliaan Tuhan. Setiap langkah saya adalah bentuk ibadah.”
Bagi Allyson, kemenangan bukan hanya tentang catatan waktu atau medali. Bahkan ketika menghadapi cedera, kehamilan, dan konflik kontrak dengan sponsor besar, ia tidak mau mengorbankan nilai keluarganya atau mengabaikan panggilannya sebagai ibu. Ia memilih sponsor yang menghormati keputusannya untuk mengutamakan kesehatan dan keluarganya, meskipun itu berarti kehilangan kontrak yang sangat menguntungkan.
Relevansi dengan Alkitab: Terang yang Bercahaya
Matius 5:16 mengajarkan bahwa hidup kita seharusnya menjadi terang bagi dunia, sehingga orang lain dapat melihat perbuatan kita dan memuliakan Tuhan. Allyson Felix membuktikan bahwa bahkan di dunia olahraga profesional yang keras, seseorang dapat menjadi teladan iman, integritas, dan keteguhan hati.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Kesuksesan sejati bukan hanya soal piala atau pengakuan publik, tetapi bagaimana kita menjalaninya dengan hati yang setia pada Tuhan. Dunia akan selalu menawarkan jalan pintas dan kompromi, tetapi tetap berpegang pada kebenaran akan membuat kita memiliki damai sejahtera dan kesaksian hidup yang kuat. Sama seperti Allyson, kita juga bisa memuliakan Tuhan lewat talenta kita—di sekolah, di pekerjaan, atau di dunia digital—jika kita menggunakannya untuk tujuan yang benar. (MA)
"I run for God. My victory is in being faithful to Him,
no matter the outcome."
Allyson Felix
Ruang Kesehatan
“Rasanya penuh, sesak, dan tidak nyaman… kenapa ya?”
Pernahkah kamu merasa perut terasa membesar, penuh, dan sesak walaupun tidak makan terlalu banyak? Sensasi ini dikenal dengan istilah perut kembung, dan bisa dialami siapa saja. Meski sering dianggap masalah ringan, perut kembung yang sering muncul bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem pencernaan atau pola makan yang kurang tepat. Mari kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Perut Kembung?
Perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh dan membesar karena adanya penumpukan gas di saluran pencernaan. Kondisi ini biasanya disertai rasa tidak nyaman, sendawa berlebihan, atau perut terasa keras saat ditekan.
Penyebab Umum Perut Kembung
Kapan Harus Waspada?
Meskipun umumnya tidak berbahaya, perut kembung yang sering terjadi juga bisa menjadi tanda dari:
Segera periksakan ke dokter jika perut kembung disertai nyeri hebat, muntah, atau demam.
Cara Mengatasi Perut Kembung
Tips Pencegahan Perut Kembung
Refleksi Rohani: Hati yang Damai Membantu Tubuh Tetap Sehat
Kesehatan pencernaan ternyata juga dipengaruhi oleh kondisi hati dan pikiran. Stres, rasa cemas, atau kemarahan yang berlarut-larut dapat mengganggu fungsi tubuh. Firman Tuhan mengingatkan kita:
“Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.”
Amsal 17:22
Ketika hati kita dipenuhi damai sejahtera dari Tuhan, tubuh pun ikut merasakan manfaatnya. Jadi, selain menjaga pola makan, mari kita jaga hati tetap bersyukur dan bersukacita setiap hari. (MA)
“Perut tenang, hati pun senang.”
Ruang Kesaksian
"dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut,
merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku,
lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat,
maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka,
serta memulihkan negeri mereka."
2 Tawarikh 7:14 TB
Tahun 2006 adalah awal dimana Tuhan ijinkan saya ada dititik terendah dalam hidup saya. Saya lahir dikeluarga yang takut akan Tuhan, saya menikah dengan Handy dan kami dikaruniai seorang putri. Kondisi ekonomi kami mengalami kesulitan besar, dimana suami terjerumus dalam perjudian, membuat keuangan kami morat marit, saya berusaha memutar otak untuk bertahan hidup.
Dalam keadaan yang sulit saya berusaha untuk mencari pekerjaan, tapi dengan usia yang tidak muda lagi sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Saya bergumul untuk bisa mendapatkan nafkah bagi keluarga, dalam kondisi putus asa saya bermaksud untuk cerai dari suami.
Dalam pergumulan itu saya memutuskan untuk mencari Tuhan, saya pergi ke bukit doa yang ada di Ungaran. Saya berdoa mencari wajah Tuhan, minta ampun, saya katakan "Tuhan aku mengasihi Engkau", tapi saat itu saya mendengar Roh Kudus berkata "kalau kamu mengasihi Aku, kamu tidak akan bercerai". Saya kaget mendengar itu, saya langsung menangis, bertobat dan minta ampun kepada Tuhan, dan saya berjanji tidak akan ada ksta cerai keluar dari mulut saya lagi. Tuhan dengan jelas mengatakan agar saya keluar dari Pamulang.
Tidak kebetulan saya bertemu dan berkenalan dengan salah seorang rombongan dari Surabaya yang sedang berdoa, ia mengajak bekerja sama dalam mengelola kantin, bagi saya ini adalah peluang yang memang sudah saya harapkan. Akhirnya tercapailah kesepakatan itu. Singkat cerita tahun 2007, saya sekeluarga pindah ke Surabaya, kami mengontrak rumah dan kami hidup dengan sisa uang yang tidak seberapa.
Hari-hari kami jalani dengan berat di Surabaya, apa yang kami harapkan tidak sesuai harapan, saya berusaha mencari job lain, tapi hal itupun tidak menghasilkan keuntungan malah sebaliknya kerugian bagi kami. Dan Roh Kudus ingatkan saya untuk fokus di masak karena kamu akan memiliki demikian janji-Nya. Akhirnya saya mulai belajar bagaimana mengelola kantin dan memasak, tapi sekali lagi saya kecewa apa yang dijanjikan bahwa saya akan memiliki pada kenyataannya malah saya putus join. Karena satu dan lain hal, hanya sekitar 3 bulan.
Secara manusia saya kecewa, terlebih lagi suami memojokkan dan mempersalahkan saya dengan berkata "kamu bilang Tuhan yang suruh keluar dari psmulang pindah ke Surabaya, mana buktinya?". Dalam keadaan bingung saya hanya bisa tersungkur di kaki Tuhan, saya bingung karena Tuhan sudah bawa saya sejauh ini, lalu apa yang harus saya lakukan?
Akhirnya tahun 2008 kami balik ke Pamulang, saya mengontrak di rumah seorang hamba Tuhan, waktu itu saya harus membayar 12 juta untuk 2 tahun, sedangkan uang yang ada hanya 10 juta. Akhirnya saya minta waktu untuk membayar sisanya, disepakati sisanya akan segera saya bayar. Pada saat itu saya masih belum punya usaha apa pun padahal keuangan kami sudah semakin menipis, tapi sekembalinya saya dari Surabaya saya menetapkan diri untuk tidak mengandalkan manusia, tapi akan mengandalkan Tuhan apa pun masalahnya.
Akhirnya Tuhan berikan kepada kami tempat usaha di Pasar Modern yang ada di Gading Serpong, dengan cara yang ajaib Tuhan kasih tempat ini, sungguh ini sebuah anugerah buat kami. Tapi masalah baru timbul, di pasar yang sudah ramai ini kami bingung harus jualan apa, akhirnya saya hanya membuat makanan yang saya bisa. Alangkah sedih saya setiap hari melihat orang-orang yang makan di tempat lain, namun duduk di meja yang saya sediakan. Dikarenakan di meja saya kosong tidak ada yang duduk, tetangga kanan kiri saya menambahi dengan ucapan "bu tempat ini memang sial, sudah 4 orsng yang dagang di sini, ngga sampai 3 bulan tutup".
Demi mendengar perkataan orang itu roh saya bangkit, saya marah di dalam hati, dan saya bilang "oh iblis lagi ngutukin saya, saya katakan surga terbuka di tempat ini, tempat ini diberkati oleh Tuhan, saya tolak dan patahkan setiap kutuk yang sudah dilepaskan oleh orang itu, di dalam nama Yesus". Terus terang saya sempat berniat menjual tempat itu kepada tetangga sebelah kiri saya seharga 10 juta, karena saya sudah putus asa, tapi Roh Kudus ingatkan "jangan dijual" dan saya taat.
Dalam kondisi itu kembali saya merendahkan diri datang kepada Tuhan, apa yang harus saya buat. Saya mohon ampun karena tidak melibatkan Tuhan, saya berjalan dengan kekuatan sendiri. Akhirnya Roh Kudus katakan agar saya membuat mie, bihun, kwetiaw baskom untuk dijual di tempat itu dan kami taat. Sampai akhirnya pelanggan minta saya tambahkan menu lain untuk melengkapi menu yang ada.
Saat itu kami masih menunggak kontrakan rumah sebesar 2 juta, saya berusaha menabung untuk melunasi kekurangan uang sewa rumah. Hingga disuatu hari Minggu saat kami ibadah, ada satu rhema yang saya dapatkan yaitu tentang puasa nabi Nehemia. Saat Firman disampaikan Roh Kudus ingatkan saya untuk mengambil bagian dalam doa puasa, akhirnya saya komitmen untuk ambil bagian dan didoakan..
Ini adalah mujizat pertama yang Tuhan buat dalam hidup saya. Saat saya berpuasa di hari kelima, ada seorang wanita datang ke kios, saya tidak mengenal baik. Namun saya tahu suaminya, ternyata wanita itu seorang pendoa, dia katakan bahwa pagi tadi saat dia berdoa, Tuhan berbicara kepadanya agar memberkati kami. Saat itu saya menolak pemberiannya, dan saya katakan memang saya sedang berdoa puasa minta kepada Tuhan agar saya dapat melunasi uang kontrakan sebesar 2 juta. Sontak wanita itu kaget, karena jumlah yang sama yang Tuhan suruh wanita itu berikan kepada kami. Di situ iman saya bangkit, ternyata mujizat masih ada sampai sekarang, dan tepat memasuki bulan Desember saya dapat melunasi kekurangan uang kontrak rumah kami, itu semua karena Tuhan.
Mengenai perpuluhan, sejak awal mulai berjualan selalu saya kembalikan 1/10 apa yang menjadi milik Tuhan. Waktu kami balik lagi ke Pamulang dari Surabaya, anak saya kembali pindah sekolah yang ada di Pamulang. Saya harus membayar uang gedung, uang pangkal, sedangkan kondisi sedang tidak punya uan., Saya bayar sebagian dan sisanya saya meminta untuk dicicil, pihak sekolah menyetujui. Tapi dengan berjalannya waktu saya tidak bisa mencicil, hingga akhirnya sampailah waktunya anak saya lulus. Kami menerima undangan mengambil ijazah, namun disurat panggilan itu ada catatan bahwa bagi yang ada tunggakan diharapkan untuk melunasi administrasi terlebih dahulu, saya bingung apa yang harus saya lakukan.
Saat itu hari Minggu dan pengambilan ijazah hari Senin. Saat beribadah saya sudah menyiapkan perpuluhan, tapi karena besok harus mengambil ijazah maka saya ambil lagi uang perpuluhan yang sudah saya siapkan. Saya katakan ampuni saya Tuhan, saya bukan mau mencuri milik Tuhan, saya cuma pinjam bulan depan dikembalikan”. Tapi ada suara yang begitu lembut berkata, "mengapa kamu kuatir, bukankah Aku Allahmu yang akan mencukupi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan didalam nama Yesus? ." Kata-kata ini terus berbicara dihati saya, sampai saya menangis selama ibadah.
Hati saya sangat galau, terlebih saat itu Bapak Gembala kami Pak Arie khotbah tentang Ananias & Safira, hati saya sungguh hancur, saya langsung mengambil amplop perpuluhan lagi, saya masukan di kotak perpuluhan. Detik itu juga hati saya plong rasanya, dan damai sejahtera memenuhi hati saya.
Keesokan harinya suami dan anak saya kesekolah untuk mengambil ijazah, dan betapa terkejutnya mereka saat nama anak saya dipanggil, wali kelasnya langsung memberikan ijazahnya tanpa meminta suami saya melunasi apa pun. Suami saya bingung, lalu dia bertanya kepada pihak sekolah, apakah masih ada yang harus dibaya?. Wali kelas anak saya mengatakan bahwa anak saya tidak ada tunggakan, alias lunas. Sungguh kami sangat terheran-heran siapa yang sudah melunasi tunggakan kami, karena tidak ada seorangpun yang tahu perihal tunggakan ini kecuali Tuhan.
Dari situ iman percaya saya semakin kuat kepada Tuhan, dan saya menetapkan hati dan pikiran saya untuk terus bergantung dan berharap hanya kepada Tuhan, karena bagi saya Tuhan Yesus terlalu nyata (Yer 17:7). Bisnis kami di pasar semakin diberkati oleh Tuhan, sehingga anak kami bisa kuliah sampai lulus Tuhan selalu mencukupkan semuanya.
Saya melihat di Surabaya bukanlah suatu kegagalan, meskipun saya dihujat kanan kiri, tidak ada rencana Tuhan yang gagal. Surabaya menjadi tempat pembelajaran hidup, dimana saya menjadi semakin mengenal siapa Allah kita (Ayub 42:5). Saya semakin dekat dan melekat kapada-Nya, semakin bergantung tidak ada yg lain, janji Firman-Nya selalu nyata buat saya. Saya teringat dengan kisah Yusuf dan kisah Ayub yang luar biasa, dari sinilah saya belajar percaya.
Sampai hari ini Tuhan memberkati keluarga kami, sekarang saya sudah diberi rumah yang baru (tidak kontrak lagi). Anak saya sudah berkeluarga, dan saya baru saja dikaruniai seorang cucu perempuan yang cantik dan lucu. Semua keadaan yang terpuruk dan kelihatannya tidak ada jalan keluar, ternyata saat kita sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan muzizatNya terjadi, dan percayalah badai pasti berlalu. Usaha kami sampai saat ini masih tetap berjalan, pandemi tidak mampu membuat kami bangkrut, kalau Tuhan sudah buka jalan tidak ada yang dapat menutupnya. Semua karena Tuhan.
Dengan semua ini saya hanya bisa bersyukur mempunyai Tuhan yg baik, yg selalu ada dlm setiap musim. Terima kasih Tuhan, anugerahMu besar didalam hidupku.
Penanggung Jawab :
Pdm. Robbyanto Tenggala
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.