Simak materi tersebut selengkapnya pada link berikut ini:
BERCAKAP-CAKAP DENGAN TUHAN BELAJAR DARI KUALITAS MUSA
Ruang Remaja

"Karena kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik,
yang dipersiapkan Allah sebelumnya.
Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."
Efesus 2:10 TB
Kisah Salman Khan: Bimbingan Keluarga Berubah Jadi Platform Global
Banyak remaja cemas tentang apa sebenarnya panggilan hidup mereka. Demikian pula Salman Khan, seorang pemuda lulusan MIT dan Harvard yang bekerja sebagai analis keuangan. Ia memiliki pekerjaan bergengsi, gaji besar, tetapi ada sesuatu yang terasa kurang.
Titik balik datang dari hal yang sangat sederhana: ia mencoba membantu sepupunya, Nadia, dalam pelajaran matematika. Karena mereka berjauhan, Khan mulai membuat video tutorial singkat dan mengunggahnya ke YouTube. Ia berpikir, paling-paling hanya Nadia dan beberapa kerabat lain yang akan menonton.
Tanpa disangka, video-video Khan mulai meledak. Ribuan orang yang tidak dikenal mulai menonton dan meninggalkan komentar: "Ini jauh lebih jelas daripada guruku!" atau "Aku akhirnya mengerti aljabar!"
Khan menyadari sesuatu yang besar. Bantuan kecil yang ia berikan kepada satu orang ternyata dibutuhkan oleh jutaan orang lain. Ia dihadapkan pada pilihan: tetap dengan gaji tingginya di bidang keuangan, atau mengambil risiko besar untuk mendedikasikan dirinya penuh waktu pada pembuatan video pendidikan gratis.
Pada tahun 2009, ia mengambil lompatan iman itu. Ia berhenti dari pekerjaannya yang aman dan meluncurkan Khan Academy. Misinya sederhana: menyediakan pendidikan kelas dunia secara gratis bagi siapa pun, di mana pun.
Keputusan ini membuatnya dicap gila oleh banyak orang. Namun, Khan berpegang pada keyakinan bahwa panggilan sejati adalah menggunakan bakat pemberian Tuhan untuk melayani dan memberi nilai kepada dunia. Hari ini, Khan Academy adalah salah satu platform edukasi online terbesar di dunia, membuktikan bahwa tujuan hidup yang otentik lebih bernilai daripada kekayaan material.
Relevansi dengan Alkitab: Buatan Allah untuk Pekerjaan Baik
Kisah Salman Khan merefleksikan kebenaran mendasar dalam Efesus 2:10. Ayat ini memberitahu kita bahwa kita bukan produk kebetulan; kita adalah buatan Allah (masterpiece). Tuhan tidak hanya menciptakan kita, tetapi Dia juga melengkapi kita dengan bakat, pengalaman, dan minat tertentu (diciptakan dalam Kristus Yesus) agar kita dapat melakukan pekerjaan baik yang sudah dipersiapkan-Nya.
Panggilan hidup (vocation) bukanlah sesuatu yang harus ditemukan jauh di luar sana; panggilan itu ada di dalam diri kita — di titik persimpangan antara apa yang kita kuasai (seperti Khan menguasai matematika) dan apa yang dibutuhkan oleh dunia.
Tugas kita sebagai remaja bukanlah mencari pekerjaan yang menghasilkan uang paling banyak, tetapi mencari "pekerjaan baik" yang Tuhan persiapkan: yaitu melayani dengan menggunakan bakat unik yang sudah Ia tanamkan dalam diri kita. Saat kita memilih untuk melayani, seperti Khan membantu Nadia, kita mulai menemukan alasan mengapa kita diciptakan.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
1. Panggilan Dimulai dari Kebutuhan Kecil
Jangan menunggu grand vision. Panggilanmu mungkin dimulai dari hal kecil: membantu teman yang kesulitan pelajaran, menjadi pendengar yang baik, atau membuat konten yang menginspirasi di media sosial.
2. Gunakan Bakatmu untuk Melayani
Tuhan tidak memberimu bakat untuk disimpan atau sekadar dinikmati sendiri. Gunakan kemampuan terbesarmu untuk mengatasi masalah terbesar orang lain.
3. Jangan Takut Resiko
Mengikuti panggilan Tuhan seringkali membutuhkan pengorbanan (seperti Khan melepaskan gaji besar). Keamanan sejati ada dalam ketaatan pada kehendak Tuhan, bukan dalam rekening bank.
4. Tujuan Lebih Kuat dari Uang
Ketika kamu menemukan tujuan yang lebih besar dari dirimu sendiri, motivasimu tidak akan pernah padam. Hidupmu akan dipenuhi makna, yang jauh lebih berharga daripada kekayaan.
Sebagai remaja, fokuslah pada menjadi jawaban atas masalah-masalah di sekitarmu, dan bukan hanya menjadi penanya tentang masa depanmu. Ketika kamu mulai melayani, panggilanmu akan menjadi jelas. (MA)
"Mari kita mendefinisikan kembali apa artinya menjadi orang terdidik.
Itu bukan hanya gelar yang kamu miliki,
tetapi apa yang kamu lakukan dengan gelar itu."
Salman Khan
Ruang Kesehatan

“Kepala terasa pusing, lemas, dan sulit konsentrasi… apakah saya sakit?”
Seringkali kita mengabaikan rasa haus atau lupa minum karena kesibukan. Padahal, tubuh kita sebagian besar terdiri dari air, dan kekurangan cairan, atau dehidrasi, dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Dehidrasi adalah kondisi yang sangat umum tetapi seringkali disepelekan. Mari kita pahami mengapa air begitu penting dan bagaimana mengenali tanda-tanda tubuh kekurangan cairan.
Apa Itu Dehidrasi?
Dehidrasi adalah kondisi di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga tidak memiliki cukup air dan cairan lain untuk melakukan fungsi normalnya. Cairan hilang melalui keringat, urin, napas, dan tinja. Jika asupan cairan tidak menggantikan kehilangan tersebut, fungsi tubuh akan terganggu.
Penyebab Umum Dehidrasi
Dehidrasi bisa terjadi karena beberapa alasan, terutama:
Tanda-tanda Dehidrasi yang Harus Diperhatikan
Kenali sinyal yang diberikan tubuh saat kekurangan cairan:
Kapan Harus Waspada (Dehidrasi Berat)?
Segera cari bantuan medis jika mengalami tanda-tanda dehidrasi berat, seperti:
Cara Mencegah dan Mengatasi Dehidrasi
Kunci untuk mencegah dehidrasi adalah konsistensi:
Refleksi Rohani: Sumber Air Hidup
Dalam kehidupan rohani, air sering melambangkan pemulihan dan kehidupan. Rasa haus fisik mengingatkan kita pada rasa haus rohani akan kebenaran dan kedamaian sejati. Firman Tuhan menjanjikan:
“Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.”
Yesaya 44:3 TB
Sama seperti tubuh kita membutuhkan air untuk berfungsi, hati dan jiwa kita memerlukan ‘Air Hidup’ dari Tuhan untuk mendapatkan kekuatan dan pembaruan sejati. Jagalah tubuh tetap terhidrasi, dan jagalah hati tetap terisi oleh sumber kedamaian yang tak pernah kering. (MA)
“Tubuh terhidrasi, pikiran terinspirasi.”
Ruang Kesaksian

"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena mereka,
sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau;
Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau."
Ulangan 31:6 TB
Perkenalkan nama saya Tara Andini, saya tinggal di Depok dan berjemaat di GBI Kamboja Depok, Rayon 9. Pada kesempatan ini saya ingin berbagi cerita dimana Tuhan membuat mujizat-Nya dalam hidup saya.
Saya lahir sebagai anak bungsu dari 3 bersaudara, tumbuh sebagai anak yang takut akan Tuhan sejak kecil, namun ketika umur 7 tahun saya menderita kelainan tulang belakang atau Skoliosis yang mana dokter sendiri tidak dapat memberitahu penyebabnya. Dokter mengatakan bahwa itu semua sudah menjadi nasib dan takdir saya.
Singkat cerita skoliosis saya semakin parah, membuat kondisi badan saya semakin miring, dan membuat saya merasa minder karena merasa berbeda dari teman-teman seumuran saya yang lain. Saya sudah mengalami bullying secara verbal sejak di SD; bahkan saat saya duduk di kelas 3 SMP saya sering mendapat hinaan yang mengatakan bahwa saya mirip seperti unta karena kondisi tulang belakang saya yang miring. Doa-doa saya hanya berisikan kemarahan kepada Tuhan dan hidup saya semakin jauh dari Tuhan.
Waktu kelas 1 SMA saya memutuskan untuk menjalani operasi tulang belakang karena saya berpikir ingin hidup normal seperti orang lain. Untuk mendapatkan jadwal operasi harus menunggu hingga 3 tahun, namun saat saya berobat ke dokter, dokter mengatakan bahwa saya mendapat kesempatan untuk langsung melakukan tindakan operasi bulan depannya. Ketika melihat kondisi tulang belakang saya yang miring 100 derajat, dokter mengatakan ada kemungkinan operasi tersebut gagal; dan bisa berakibat saya lumpuh total atau meninggal dunia.
Saat itu entah mengapa saya yakin dan menyerahkan hidup saya kedepannya pada Tuhan. Saya berpikir apa yang terjadi biarlah terjadi. Tiba saat tindakan operasi, menurut estimasi pihak medis, operasi akan berlangsung selama kurang lebih 12 jam. Selama operasi berlangsung orang tua saya dan pengerja dari GBI Kamboja Depok terus bersatu di dalam doa tepat disamping ruangan operasi. Puji Tuhan operasi saya berlangsung selama 8 jam dan dinyatakan berhasil.
Saya dipindahkan ke ruangan PICU dan menjalani perawatan intensif. Saat dirawat saya menangis terus karena takut sendirian, namun saya melihat sebuah cahaya terang dan mendengar sebuah suara: “Jangan takut! Ada Aku disini”. Saya yakin itu adalah suara Tuhan yang selama ini selalu menolong dan ada disamping saya.
Bahkan proses pemulihan saya juga berjalan lancar tanpa merasakan sakit yang luar biasa. Hingga sekarang saya sudah bisa berjalan, berdiri dengan normal, dan melayani Tuhan bersama teman-teman saya di gereja. Proses dan mujizat yang saya alami inilah yang menjadi pengalaman terbaik saya bersama dengan Tuhan.
Community of Love – Hidup dalam Kasih, Bertumbuh dalam Komunitas
events
Penanggung Jawab :
Pdm. Robbyanto Tenggala
We use cookies to enhance your experience. By continuing to visit this site, you agree to our use of cookies.
