MENABUR UNTUK MENUAI
Posted by Admin 2025-10-03
                        Menabur untuk Menuai
Commander of Thousand - (Minggu 1 - Oktober 2025)
Bahan Bacaan:
“Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7)
Penjelasan Materi:
Guys, hidup ini seperti ladang. Apa yang kita tabur hari ini—dalam perkataan, sikap, atau perbuatan—akan menentukan apa yang kita tuai di masa depan. Alkitab mengajarkan prinsip ini bukan hanya soal uang, tapi juga tentang karakter, hubungan, pelayanan, bahkan panggilan hidup kita. Coba yuk kita belajar tentang menabur dan menuai.
1. Menabur Menentukan Apa yang Kita Tuai
Firman Tuhan dengan jelas mengatakan: “Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.” (Galatia 6:7) Prinsip ini sederhana tapi kuat: apa yang kita lakukan sekarang akan berdampak pada masa depan. Kalau kita tabur kebaikan, kita akan menuai kebaikan. Kalau kita tabur hal-hal yang buruk, kita pun akan menuai hal-hal yang merugikan. Apapun itu. Penting sekali untuk kita berhati-hati dalam menabur sesuatu dalam kehidupan kita.
Misalnya kita bisa lakukan hal-hal berikuit ini:
- Jaga perkataan—kata-kata yang membangun akan menabur sukacita, kata- kata yang kasar akan menabur luka.
- Jaga pergaulan—teman yang benar akan menolong kita bertumbuh, teman yang salah bisa menjerumuskan.
- Jaga kebiasaan kecil—rajin berdoa, membaca Firman, dan disiplin akan jadi taburan yang membentuk masa depan rohani kita.
2. Menabur Butuh Kesetiaan dan Waktu
Guys, melalui Alkitab, Tuhan ingin memberitahu kepada kita : “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak- sorai.” (Mazmur 126:5) Ingat ya, hasil tidak selalu langsung terlihat. Menabur butuh kesabaran, ketekunan, dan bahkan kadang butuh air mata. Tapi janji Tuhan, taburan yang setia akan menghasilkan sukacita pada waktunya.
Nah, kita bisa melatih diri kita setiap hari, misalnya dengan cara:
- Jangan cepat menyerah saat belum melihat hasil—misalnya doa untuk keluarga, pelayanan, atau studi.
- Tetap setia melakukan hal-hal kecil setiap hari, karena taburan kecil tapi konsisten akan menghasilkan panen besar.
- Percaya bahwa Tuhan yang memberi pertumbuhan (1 Korintus 3:6).
3. Menabur di Ladang Rohani, Menuai Kehidupan Kekal
Nah, terakhir nih. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa taburan itu bukan hanya untuk selama kita hidup di dunia ini saja, tetapi kita juga bisa menabur untuk kekekalan kita. “Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.” (Galatia 6:8) Jadi, ada perbedaan antara menabur dalam “daging” (hidup untuk diri sendiri, hawa nafsu, kesenangan duniawi) dan menabur dalam “Roh” (hidup untuk Tuhan, mengutamakan kehendak-Nya). Kita yang harus memutuskan mau menabur apa dalam kehidupan kita.
Kita bisa menabur hal-hal berikut untuk kehidupan kita :
- Prioritaskan hubungan pribadi dengan Tuhan—itu taburan rohani yang paling penting.
- Gunakan talenta untuk pelayanan, bukan hanya untuk diri sendiri.
- Hidup kudus, karena itu adalah taburan yang akan menghasilkan kesaksian dan berkat bagi orang lain.
Jadi, menabur untuk menuai bukan sekadar teori, tapi gaya hidup. Apa yang kamu lakukan hari ini akan kembali kepadamu di masa depan. Karena itu, mari kita pilih untuk menabur hal-hal yang benar, yang kudus, dan yang berkenan kepada Tuhan.
Bahan Diskusi
1. Taburan apa yang sedang kamu lakukan saat ini, baik yang positif maupun negatif?
2. Dalam hal apa kamu merasa perlu belajar lebih setia menabur, meskipun belum melihat hasilnya?